Sebuah catatan.............
Dan  janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu  perbuatan yang keji dan sesuatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra  [17] : 32). 
Apa saja perbuatan yang  tergolong MENDEKATI ZINA itu? Diantaranya adalah: saling memandang,  merajuk/manja, bersentuhan (berpegangan tangan, berpelukan, berciuman,  dll), berdua-duaan, dll. Karena unsur-unsur ini dilarang dalam agama  Islam, maka tentu saja hal-hal yang di dalamnya terdapat unsur tersebut  adalah di larang. Hal ini sebagaimana telah disebutkan dalam hadits  berikut:
Dari Ibnu Abbas r.a. dikatakan :  Tidak ada yang kuperhitungkan lebih menjelaskan tentang dosa-dosa kecil  daripada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah  saw. bersabda, “Allah telah menentukan bagi anak Adam bagiannya dari  zina yang pasti dia lakukan. Zinanya mata adalah melihat (dengan  syahwat), zinanya lidah adalah mengucapkan (dengan syahwat), zinanya  hati adalah mengharap dan menginginkan [pemenuhan nafsu syahwat], maka  farji (kemaluan) yang membenarkan atau mendustakannya…” (HR Bukhari  & Muslim)
Dalil di atas kemudian juga  diperkuat lagi oleh beberapa hadits dan ayat Al Quran berikut:
“Janganlah seorang laki-laki  berdua-duaan dengan wanita kecuali bersama mahramnya.” (Bukhori dan  Muslim)
“Barangsiapa beriman kepada  Allah dan hari akhir, maka janganlah seorang laki-laki sendirian dengan  seorang wanita yang tidak disertai mahramnya. Karena sesungguhnya yang  ketiganya adalah syaitan.” (HR. Ahmad).
“Seandainya kepala seseorang  ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik dari pada menyentuh wanita  yang tidak halal baginya.” (HASAN, Thabrani dalam Mu`jam Kabir  20/174/386)
“Demi Allah, tangan Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wassallam tidak pernah menyentuh tangan wanita sama  sekali meskipun dalam keadaan membai’at. Beliau tidak memba’iat mereka  kecuali dengan mangatakan: “Saya ba’iat kalian.” (HR. Bukhori)
“Sesungguhnya saya tidak  berjabat tangan dengan wanita..” (HR Malik , Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu  Majah, Ahmad)
Telah berkata Aisyah RA, “Demi  Allah, sekali-kali dia (Rasul) tidak pernah menyentuh tangan wanita  (bukan mahram) melainkan dia hanya membai’atnya (mengambil janji) dengan  perkataaan.” (HR. Bukhari dan Ibnu Majah).
“Wahai Ali, janganlah engkau  meneruskan pandangan haram (yang tidak sengaja) dengan pandangan yang  lain. Karena pandangan yang pertama mubah untukmu. Namun yang kedua  adalah haram”. (HR Abu Dawud , At-Tirmidzi dan dihasankan oleh  Al-Albani)
“Pandangan itu adalah panah  beracun dari panah-panah iblis. Maka barangsiapa yang memalingkan  pandangannya dari kecantikan seorang wanita, ikhlas karena Allah, maka  Allah akan memberikan di hatinya kelezatan sampai pada hari? Kiamat.”  (HR. Ahmad)
Dari Jarir bin Abdullah r.a.  dikatakan: “Aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang memandang  (lawan-jenis) yang (membangkitkan syahwat) tanpa disengaja. Lalu beliau  memerintahkan aku mengalihkan pandanganku.” (HR Muslim)
“Janganlah kau terlalu lembut  bicara supaya (lawan-jenis) yang lemah hatinya tidak bangkit nafsu  (syahwat)-nya.” (QS al-Ahzab [33]: 32)
Sekarang pertanyaannya, “Apakah  di dalam pacaran terdapat unsur-unsur sebagaimana yang telah disebutkan  pada dalil-dalil diatas?” Kalau memang ada, maka jelas bahwa pacaran itu  DILARANG di dalam Islam, dengan alasan apapun. Jika dengan  keterangan-keterangan yang sudah diuraikan secara jelas di atas ternyata  masih ada saja yang mengatakan bahwa pacaran itu BOLEH, maka patut  dipertanyakan.
Ehm.. sesaat sy berfikir apakah  saya sudah terperangkap rayuan syetan untuk mengingkari  perintah-Nya,mempunyai kekasih yg begitu ku sayangi begitupun dia  sebaliknya,apakah harus jalinan kasih yg telah terajut di sudahi smpai  disini dan menunggu hingga kami “siap” untuk menikah. Tapi saya yakin  bnyk remaja muslim yg sama seperti sy “terperangkap” dlm keindahan  romantisme dan terdengarlah selentingan,”sholat dan tadarus dilakukan  seiring dngn maksiat” . Grgrgrgr… bagaimana keluar dari kondisi ini,, Ya  Allah jauhkan kami dari perbuatan mendekati zina yg hina ini,,,
Rekan-rekan sekalian bagaimana  pandangan kalian mengenai fenomena ini,kalian bisa memberikan  saran-saran perbaikkan agar remaja-remaja Islam tidak terjebak dalam  situasi ini dan kembali ke budaya islami dalam menjalin “relationship”  dgn lawan jenis.
Semoga post coment kalian  mengandung unsur dakwah agar pahala berlimpah dapat tercurah,, amin..  amin.. Ya Rabb..
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar